Timnas utama Portugal mengukir periode keemasan pada 2016 dengan menjuarai Piala Eropa. A Selecao bertekad mengulangi pencapaian tersebut di Piala Eropa 2020, sekaligus mempertahankan titel juara.
Setiap kali turnamen antarnegara Eropa itu digelar, Timnas Portugal kerap menyandang status sebagai satu di antara tim unggulan. Meski begitu, upaya Portugal untuk merengkuh titel juara tidak pernah berjalan mulus.
Pada Piala Eropa 1996 dan 2004, langkah Timnas Portugal terhenti pada perempat final. Adapun edisi 1984, 2000, dan 2012 kandas pada fase semifinal.
Sementara itu, ketika berstatus tuan rumah pada 2004, A Selecao gagal mengatasi perlawanan Yunani pada partai final. Bertanding di Estadio da Luz, 4 Juli 2004, Timnas Portugal menyerah 0-1 dari Yunani.
Hingga akhirnya, segala perjuangan, keringat, dan air mata yang dikucurkan pemain Portugal terbayar lunas di Piala Eropa 2016. Menembus final dan bersua tim tuan rumah Prancis di Stade de France, 10 Juli 2016, A Selecao menang 1-0.
Gol tunggal kemenangan Timnas Portugal disarangkan Eder pada menit ke-109. Bagi Portugal, itu adalah trofi perdana di turnamen elite antarnegara, baik itu di Piala Eropa ataupun Piala Dunia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1433586/original/046409800_1481604048-20160710_Portugal_Juara_Euro_2016_AFP.jpg)
Berstatus sebagai juara bertahan, A Selecao dijagokan kembali merengkuh titel juara pada tahun ini. Apalagi, mereka berpeluang diperkuat pemain-pemain bintang yang meraih trofi juara pada empat tahun lalu, mulai Joao Moutinho, Eder, dan juga Cristiano Ronaldo.
Selain itu, Timnas Portugal memiliki pemain-pemain muda berkualitas, semacam Ruben Dias, Bernardo Silva, Ruben Neves, dan Joao Felix. Andai mampu keluar sebagai juara, Portugal akan menjadi negara kedua setelah Spanyol yang berhasil mempertahankan trofi Piala Eropa.